+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
06 Mei 2024 | 15:20:02 WIB


Grand Launching SMMPTN Barat 2024, Berikan Kemudahan Memilih Tempat Tes



UBB— Badan Kerja Sama (BKS)Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Wilayah Barat tahun 2024 yang terdiri dari 25 perguruan tinggi wilayah Barat Indonesia yang meliputi perguruan tinggi negeri di pulau Sumatera, wilayah barat pulau Jawa, dan Provinsi Kalimantan Tengah lakukan grand launching Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat atau disingkat SMMPTN-Barat 2024, Senin (06/04/24).


Kegiatan launching ini adalah lanjutan dari soft launching atau pengenalan tentang SMMPTN Barat yang telah dilaksanakan secara daring pada 8 Maret 2024 lalu.


Dalam jalur ini, Ada lebih 890 prodi yang didaftarkan oleh 25 PTN itu untuk Seleksi Mandiri ini dengan total daya tampung 16.564. Adapun detil prodi-prodi yang ditawarkan bisa diakses pada laman smmptnbarat.id untuk setiap PTN. Demikian pula tentang besaran Iuran Pengembangan Institusi (IPI) yang harus dipenuhi oleh calon mahasiswa di setiap PTN juga beragam. Adapun biaya pendaftaran SMMPTN Barat 2024 ini adalah Rp375.000 yang berlaku sama untuk semua pilihan, baik pilihan prodi sain dan teknologi (saintek) atau sosial-humaniora.


Untuk pendaftarannya sendiri telah dibuka pada 4 Mei 2024 pukul 15.00 WIB lalu dan akan ditutup pada 20 Juni 2024 pukul 16.00 WIB. Setiap calon mahasiswa akan mendapatkan ID bayar jika telah melakukan pembayaran paling lambat pada tanggal 20 Juni 2024, pukul 16.00 WIB. Adapun batas akhir cetak kartu pada 21 Juni 2024 pukul 16.00 WIB.


Untuk jadwal ujian sendiri telah ditetapkan akan dilaksanakan pada 27 Juni hingga 5 Juli 2024. Setiap calon peserta akan mendapatkan jadwal dan pusat UTBK yang dipilih. Pemilihan tersebut telah dilakukan ketika melakukan pendaftaran. Namun, calon mahasiswa harus memilih satu prodi PTN dari maksimal pilihan empat prodi sebagai tempat ia mengikuti UTBK. Sistem akan menolak jika pilihan prodinya tidak ada satu pun PTN tempat ia akan melakukan UTBK.


Ketua BKS PTN Barat Prof. Muriyanto Amin menyampaikan, kegiatan ini sebagai upaya untuk mempermudah antara konsorsium PTN yang tergabung di wilayah Barat untuik melaksanakan ujian secara lebih mudah. 


“Jadi pembentukan SMMPTN Barat sejak 2017 ini adalah untuk memberikan kemudahan bagi mahasiswa di mana pun untuk bisa ikut seleksi mandiri tanpa harus hadir di kampus tujuan, meskipun pada tahun ini diwajibkan di antara prodi yang terpilih tetap harus menjadi base UTBK,” ungkapnya.


Lebih lanjut, menurutnya pendaftaran launching ini sengaja disosialisasi lebih awal, yaitu pada 8 Maret 2024. Kami rencana membuat sosialisasi lebih dahulu agar calon mahasiswa yang nantinya belum lulus di jalur SNBP atau SNBT  bisa memilih Seleksi Mandiri ini.


“Kami harap koordinasi antara Pengurus BKS PTN Barat, panitia SMMPTN Barat, Pokja, dan juga stakeholder lain seperti KPK dan Bank Mitra bisa membuat pelaksanaan Seleksi Mandiri tahun ini lebih baik, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” pungkas Beliau.


Sebelum sambutan Dirjen Dikti Prof Abdul Haris, Ketua BKS PTN Barat Prof Muriyanto Amin, Wakil ketua SMMPTN Barat 2024 Prof Ibrahim, dan Ketua Pokja SMMPTN Barat Prof Suhendrayatna naik di atas panggung melakukan penekanan tombol tanda grand launching secara tanda pembukaan pendaftaran secara resmi dibuka.


Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi ( Dirjen Dikti ) Prof Abdul Haris dalam kegiatan tersebut menyebutkan, kami berterima kasih kepada BKS PTN Barat yang telah menyelenggarakan SMMPTN Barat yang melibatkan 25 PTN. Kami juga berterima kasih atas peran bank mitra pada seleksi ini.


“Berkaitan dengan jalur mandiri, kami dari kementerian meminta bahwa berdasarkan kurikulum merdeka belajar bisa dibuka satu jalur lagi, bukan hanya saintek dan soshum, tapi juga jalur merdeka,” paparnya.


Berdasarkan pengalaman SNBT, Dirjen Dikti meminta juga ada fasilitas untuk peserta difabel. Saat ini masih ada ketimpangan, sekitar 2,8 persen bagi difabel. Semoga mereka juga difasilitasi, bukan saja pada seleksi masuk tapi juga mendapatkan pelayanan pendidikan tinggi yang layak sebagai bukti pendidikan inklusif yang kita laksanakan.


Di forum ini juga hadir wakil dari KPK yang mengadakan survei tentang integritas. Ini ada upaya kami mengupayakan pendidikan, termasuk pada seleksi mahasiswa baru ini. pengalaman sebelumnya semoga menjadi lesson learned  agar tidak jatuh ke dalam lubang yang sama. 


“Kami mau bahwa metode seleksi dilakukan secara terukur, melakukan apa yang kita catat, dan mencatat apa yang kita lakukan. Dan itu indikatornya ada pada regulasi yang telah kita buat. Namun penting juga ada inovasi dan kreativitas tentang apa yang kita lakukan sehingga proses yang kita lakukan selamat, di dunia dan akhirat,” tutupnya.


Pada sesi terakhir dilakukan penandatangan POB SMMPTN Barat yang disaksikan oleh Bapak Dirjen Dikti, Prof Abdul Haris, didampingi oleh ketua BKS PTN Barat, wakil ketua SMMPTN Barat 2024, dan ketua Pokja SMMPTN Barat.
 



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi